Senin, 24 Februari 2014

Makalah Ilmu pendidikan (ALAT & LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI FAKTOR DALAM PENDIDIKAN)




BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk membantu mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh anak didik dan oleh pendidik untuk mencapai kedewasaan.
Ilmu pendidikan/paedagogie adalah ilmu yang membicarakan masalah-masalah/persoalan-persoalan dalam pendidikanatau dengan kata lain Ilmu pendidikan adalah suatu Ilmu yang mempersoalkan pendidikan dan kegiatan mendidik.
     Dan dimakalah ini kami akan membicarakan pokok persoalan yang no.5,yaitu tentang alat & lingkungan sekitar sebagai factor yang menunjang dalam pendidikan, dimana alat & lingkungan tersebut sangat berpengaruh dalam pendidikan.
B.     Rumusan Masalah
1.        Apa itu pendidikan?
2.        Untuk siapa pendidikan itu?
3.        Bagaimana cara melakukan pendidikan itu?
4.        Siapa saja yang terlibat dalam pendidikan itu?
5.        Alat apa saja yang menunjang terhadap pendidikan tersebut?




1
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Faktor Alat
Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau suatu situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan yang tertentu. Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.[1]
Dalam pengertian pendidikan yang luas, alat juga melupiti faktor-faktorpendidikan yang lain , seperti tujuan pendidikan, pendidik, anak didik, dan lingkungan pendidikan bilaman faktor-faktor tersebut digunakan dan direncanakan dalam perbuatan atau tindakan mendidik. Dalam konteks ini dibandinakan dengan faktor-faktor pendidikan,maka alat-alat pendidikan lebih kongkrit dan lebih jelas pengaruhnya pada proses pelaksanaan pendidikan. Alat-alat pendidikan berupa perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan yang secara kongkrit dan tegas dilaksanakan, guna menjaga agar proses pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan berhasil.
a.    Macam-macam alat pendidikan
Pada dasarnya yang dinamakan alat ini luas sekali artinya,karena itu dalam hal ini perlu pembatasan dalam beberapa persoalan saja.Yang jelas,segala perlengkapan yang dipakai dalam usaha pendidikan disabut alat pendidikan.
Dalam konteks perspektif yang lebih dinamis, alat tersebut di samping sebagai perlengkapan,juga merupakan pembantu mempermudah terlaksananya tujuan pendidikan.


Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam, antara lain: hukuman dan ganjaran, perintah dan larangan, celaan dan pujian, contoh serta kebiasaan. Termasuk juga sebagai alat pendidikan diantaranya: keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, keadaan alat-alat pelajaran, dan pasilitas-pasilitasnya.
Ditinjau dari segi wujudnya, maka alat pendidikan itu dapat berupa:
1.      Perbuatan pendidik (biasa disebut software); mencakup nasihat,teladan, larangan, perintah, pujian, teguran, ancaman dan hukuman;
2.      Benda-benda sebagai alat bantu (biasa disebut hardware); mencakup meja, kursi, belajar, papan tulis, penghapus, batu kapur atau spidol, buku, peta, dan sebagainya,[2].
Beberapa macam Visual dan Auditio aids.
Dengan perkembangan berpikir manusia, maka sebagai akibatnya juga terdapat perkembangan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan, tehnologi dan sebagainya. Dengan perkembangan tersebut maka terdapatlah modernisasi dalam bidang pendidikan, di mana termasuk di dalam modernisasi alat-alat peraga didalam kelas.
Visual Aids:
a)      Papan Tulis.
Bahwa papan tulis selalu diperlukan oleh setiap pendidik lebih-lebih bagi para pendidik yang masih baru, dan juga pada tingkatan-tingkatan sekolah rendah. Namun bukanlah berarti bahwa pendidik yang berpengalaman dalam tingkatan Sekolah Tinggi tidak perlu lagi terhadap papan tulis.

Hanya saja dalam perkembangan dalam lembaga sekolah maka sedikit demi sedikit bahwa penggunaan papan tulis semakin terbatas pada waktu-waktu tertentu saja (bandingkanlah pada Sekolah Dasar dengan Perguruan Tinggi / Universitas). Papan tulis banyak sekali kegunaannya disamping untuk menyajikan mata pelajaran,memprjelas pelajaran; latihan tulis-menulis juga kadang-kadang untuk kepentingan diskusi.

b)      Gambar gambar dan Poster-poster.
Gambar-gambar yang disediakan untuk anak-anak  didik haruslah jelas mudah dimengerti baik gambar-gambar yang tercantum dalam buku-buku maupun gambar-gambar tersebut yang tergantung dinding. Oleh sebab itu pembuatan gambar-gambar tersebut haruslah memuat bagian yang pokok-pokok dan penting-penting saja sehingga dengan sepintas lalu saja anak sudah dapat mengambil kesimpulan dan pengertian tentang gambar tersebut.
Dismping itu poster-poster mempunyai arti yang besar dalam pendidikan, sehingga para pendidik tidak terlalu banyak memerikan nasehat, anjuran dan larangan, cukup dicantumkan pada poster-poster yang terpancang di tempat-tempat yang strategis. Perlu dimaklumi oleh setiap pendidik tentang maksud tujuan dari gambar-gambar dan poster-poster yaitu agar supaya anak-anak dengan mudah dapat dipengaruhi dan mendorong anak-anak untuk dapat mengerti.
c)      Peta dan Globe.
Begitu juga fungsi peta dan globe sebagaimana gambar-gambar poster-poster. Terutama untuk mengetahui dengan cepat tempat-tempat daerah-daerah yang biasanya diajarkan dlam pelajaran Ilmu Bumi, sejarah, Bumi Alam, dan sebagainya di mana tempat-tempat tersebut sulit untuk dialami sendiri oleh anak-anak.
4
d)     Tamasya dan Darmawisata
Acara tamasya/darmawisata adalah sangat menguntungkan sekali kepada anak-anak di mana anak bersama dengan pendidik sambil rilek juga dapat mengambil pengathuan dan pengelaman misalnya: mengunjungi museum-musium, perusahaan, pasar, rumah sakit, percobaan-percobaan pertanian, ke kebun binatang dan sebagainya. Acara kunjungan tersebut direncanakan dengan cermat dan teliti dan setelah selesai maka diadakan laporan-laporan tentang apa yang diketahui sebagai kesimpulan umum.
e)      Gambar Film.
Pemutaran film juga dapat digunakan untuk memperjelas pelajaran baik melalui visual maupun auditif, disamping juga berfungsi hiburan dan komersial. Adanya kerjasama antara satu lembaga pendidikan dengan perusahaan film penting sekali untuk memproduksi film yang banyak menunjang keberhasilan pendidikan.
Auditio Aids:
Yang termasuk alat-alat untuk memberi rangsangan pendengaran antara lain seperti:
a.     Type recorder
b.    Radio
c.     Telivisi
d.    Film bicara
e.     Alat-alat music
f.     Mikrofon
g.    Dan lain-lainnya.

5
Kesemuannya itu dapat dijadikan suatu alat yang efektif untuk membantu lancarnya pendidikan, seperti misalnya: Pemberian pelajaran melalui rekaman-rekaman kaset, siaran-siaran pelajaran baik dalam radio maupun telivisi, film-film pendidikan. Pelajaran yang mempunyai (lagu) dengan alat-alat musik dan memakai mikrofon dan sebagainya. Tetapi alat yang demikian biasanya banyak terjadi di Negara-negara yang maju, namun demikian efektifitas alat-alat tersebut juga mulai dikenal dan dilakukan di Negara-negara sedang berkembang sebagai mana di Negara kita. Hal tersebut memerlukan ketelitian, keterampilan, kreativitas tersendiri yang harus dilaksanakan secara tekun dan dengan biaya yang besar.Perlu juga diperhatikan bahwa penggunanaan alat-alat itu jangan sampai mengurangi fungsi pendidik dalam acara dan jalannya pelajaran.

B.       Faktor Lingkungan (milleau)
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar anak baik berupa benda-benda, peristiwa-peristiwa, yang terjadi, maupun kondisi masyarakat lingkungan di mana proses pendidikan berlangsung dan lingkungan di mana anak-anak bergaul setiap hari.[3] 
Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud dengan lingkungan (environment) meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes.[4]
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didk, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang tersadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak.
Pada dasarnya lingkungan mencakup:
a.    Tempat (lingkungan fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam;
b.    Kebudayaan (lingkungan budaya); dengan waarisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan;
c.    Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan.[5]
Lingkunga sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan (pakaian, keadaan rumah, alat permainan, alat peraga,dan lain-lain) dinamakan lingkungan pendidikan.[6]
Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup dalam lingkungan masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara[7] lingkungan-lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda,yang ia sebut dengan tri pusat pendidikan.[8]
a.             Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik.
Secara sederhana keluarga diartikan sebagai kesatuan hidup bersama yang pertama dikenal oleh anak, dan karena itu disebut primary comonity.[9]
Pendidikan keluarga ini berfungsi:
1.             Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak;
2.             Menjamin kehidupan emosional anak;
3.             Menanamkan dasar pendidikan moral;
4.             Memberikan dasar pendidikan social;
5.             Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.

Lingkungan keluarga yang menyangkut masalah-masalah seperti misalnya:
a.              Perilaku orang tua terhadap anak.
b.             Kedudukan anak dalam keluarga.
c.              Status anak dalam keluarga (anak sendiri, anak tiri titipan dan sebagainya).
d.             Besar kecilnya keluarga.
e.              Keadaan ekonomi keluarga.
f.              Pendidikan orang tua.
g.             Dan lain sebagainya.

b.             Lingkungan Sekolah
Tidak semua tugas mendidik dilaksanakan oleh orang tua  dalam keluarga, terutama dalam ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan. Oleh karena itu dikirimlah anak ke sekolah.
Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan.

 Lingkungan sekolah menyangkut masalah-masalah seperti misalnya:
a.              Kelengkapan peralatan sekolah termasuk bangunannya.
b.             Keadaan murid-murid.
c.              Keadaan guru-guru.
d.             Tata tertib sekolah.
e.              Lingkungan sekolah.
f.              Kemampuan sekolah
g.             Status sekolah.
h.             Tingkatan sekolah.
i.               Tujuan sekolah.
j.               Dan lain sebagainya.

c.       Lingkungan masyarakat
          Lingkungan masyarakat yaitu menyangkut masalah-masalah seperti:
a.              Situasi politik
b.             Situasi social
c.              Situasi ekonomi
d.             Situasi keamanan
e.              Situasi kebudayaan
f.              Norma-norma yang berlaku
g.             Pemimpin-pemimpin masyarakat yang ada
h.             Dan lain sebagainya.
9
BAB III
PENUTUP
A.     Simpulan
Pendidikan adalah usaha sadar untuk membantu mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh anak didik dan oleh pendidik untuk mencapai kedewasaan.
Ilmu pendidikan/paedagogie adalah ilmu yang membicarakan masalah-masalah/persoalan-persoalan dalam pendidikanatau dengan kata lain Ilmu pendidikan adalah suatu Ilmu yang mempersoalkan pendidikan dan kegiatan mendidik.
Didalam faktor alat dan lingkungan terdapat macam-macam alat pendidikan antara lain,Buku teks, perpustakaan, papan tulis, gambar & poster, peta & globe, Tamasya & Darmawisata, gambar & film, type recorder, radio, telivisi, film bicara,alat music, mikrofone dll. Alat preventif berupa anjuran, perintah, larangan, paksaan, disiplin. Alat repressif berupa, pemberitahuan, peringatan, hukuman, ganjaran, dll.









10
DAFTAR PUSTAKA

Anshari,M.Hafi,Pengantar Ilmu Pendidikan,Usaha Nasional,Surabaya Indonesia,1983.
Hasbullah,Dasar-dasar Ilmu Pendidikan,Jakarta.
Imam Barnadib,Sutari,Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis,Andi Offset,Yugyakarta,1987.
















11
DAFTAR KELOMPOK 5
NO
NAMA
TTD
1
ABDUL KHAIR

2
AHMAD FAUZI

3
WAHYUNITA

4
YUNI MARTUTI

















12


[1] Ahmad D.Marimba,op.cit.,hlm.50;Suwarno:113;Sutari Imam Barnadib: 95; Wens Tanlain 51.
2
[2] Siti Meichati,op.cit., hlm.85 ; Wens Tanlain,dkk., op.cit., hlm 52.
3
[3] Drs.H.Muhammad Hafi Anshari.Pengantar Ilmu Pendidikan.Usaha Nasional.Surabaya Indonesia.1983.Hal.90.
[4] M.Ngalim Purwanto,Ilmu Pendidikan Teorotis dan Praktis,Remaja.
6
[5] Wens Tanlain,op.cit., hal.59.
[6] Lihat Sutari Imam Bernadib ; 117, Driyakara;op.cit.,hal.15.
[7] Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan di Indonesia sebagai pendiri taman siswa, lahir di Yogyakarta tanggal 2 mei 1889. Wafat tanggal 26 april 1959. Putera dari KPH. Surya Ningrat.
[8] Suwarno, op.cit, hal.65.
7
[9] Lihat Driyarkara.op.cit.hal 90: Meichati: 112; Wens tanlain: 41.
8





   

1 komentar:

jahmillejacintia mengatakan...

casino game to play today, jackpot slots online, no deposit
casino game to play today, jackpot 원주 출장안마 slots online, no deposit 통영 출장안마 free spins no deposit bonus codes 2021. Online 제주도 출장마사지 casinos and 밀양 출장안마 slots 안양 출장마사지 bonuses by new and existing users,

 
;