BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan
adalah usaha sadar untuk membantu mengembangkan segala potensi yang dimiliki
oleh anak didik dan oleh pendidik untuk mencapai kedewasaan.
Ilmu
pendidikan/paedagogie adalah ilmu yang membicarakan
masalah-masalah/persoalan-persoalan dalam pendidikanatau dengan kata lain Ilmu
pendidikan adalah suatu Ilmu yang mempersoalkan pendidikan dan kegiatan
mendidik.
Dan dimakalah
ini kami akan membicarakan pokok persoalan yang no.5,yaitu tentang alat &
lingkungan sekitar sebagai factor yang menunjang dalam pendidikan, dimana alat
& lingkungan tersebut sangat berpengaruh dalam pendidikan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu pendidikan?
2.
Untuk siapa pendidikan itu?
3.
Bagaimana cara melakukan pendidikan itu?
4.
Siapa saja yang terlibat dalam pendidikan itu?
5.
Alat apa saja yang menunjang terhadap pendidikan tersebut?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Faktor Alat
Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau suatu situasi yang sengaja
diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan yang tertentu. Alat
pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi
pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.[1]
Dalam pengertian pendidikan yang luas, alat juga melupiti
faktor-faktorpendidikan yang lain , seperti tujuan pendidikan, pendidik, anak
didik, dan lingkungan pendidikan bilaman faktor-faktor tersebut digunakan dan
direncanakan dalam perbuatan atau tindakan mendidik. Dalam konteks ini dibandinakan
dengan faktor-faktor pendidikan,maka alat-alat pendidikan lebih kongkrit dan
lebih jelas pengaruhnya pada proses pelaksanaan pendidikan. Alat-alat pendidikan
berupa perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan yang secara kongkrit dan
tegas dilaksanakan, guna menjaga agar proses pendidikan bisa berjalan dengan
lancar dan berhasil.
a.
Macam-macam alat pendidikan
Pada dasarnya yang dinamakan alat ini luas sekali artinya,karena
itu dalam hal ini perlu pembatasan dalam beberapa persoalan saja.Yang
jelas,segala perlengkapan yang dipakai dalam usaha pendidikan disabut alat
pendidikan.
Dalam konteks perspektif yang lebih dinamis, alat tersebut di
samping sebagai perlengkapan,juga merupakan pembantu mempermudah terlaksananya
tujuan pendidikan.
Alat-alat pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam-macam,
antara lain: hukuman dan ganjaran, perintah dan larangan, celaan dan pujian,
contoh serta kebiasaan. Termasuk juga sebagai alat pendidikan diantaranya:
keadaan gedung sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, keadaan alat-alat pelajaran,
dan pasilitas-pasilitasnya.
Ditinjau
dari segi wujudnya, maka alat pendidikan itu dapat berupa:
1.
Perbuatan pendidik (biasa disebut software); mencakup
nasihat,teladan, larangan, perintah, pujian, teguran, ancaman dan hukuman;
2.
Benda-benda sebagai alat bantu (biasa disebut hardware); mencakup
meja, kursi, belajar, papan tulis, penghapus, batu kapur atau spidol, buku,
peta, dan sebagainya,[2].
Beberapa macam Visual dan Auditio
aids.
Dengan
perkembangan berpikir manusia, maka sebagai akibatnya juga terdapat perkembangan
dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan, tehnologi dan sebagainya. Dengan
perkembangan tersebut maka terdapatlah modernisasi dalam bidang pendidikan, di
mana termasuk di dalam modernisasi alat-alat peraga didalam kelas.
Visual Aids:
a)
Papan Tulis.
Bahwa papan tulis selalu diperlukan oleh setiap pendidik
lebih-lebih bagi para pendidik yang masih baru, dan juga pada
tingkatan-tingkatan sekolah rendah. Namun bukanlah berarti bahwa pendidik yang
berpengalaman dalam tingkatan Sekolah Tinggi tidak perlu lagi terhadap papan
tulis.
Hanya saja dalam perkembangan dalam lembaga sekolah maka sedikit
demi sedikit bahwa penggunaan papan tulis semakin terbatas pada waktu-waktu
tertentu saja (bandingkanlah pada Sekolah Dasar dengan Perguruan Tinggi /
Universitas). Papan tulis banyak sekali kegunaannya disamping untuk menyajikan
mata pelajaran,memprjelas pelajaran; latihan tulis-menulis juga kadang-kadang
untuk kepentingan diskusi.
b)
Gambar gambar dan Poster-poster.
Gambar-gambar yang disediakan untuk anak-anak didik haruslah jelas mudah dimengerti baik
gambar-gambar yang tercantum dalam buku-buku maupun gambar-gambar tersebut yang
tergantung dinding. Oleh sebab itu pembuatan gambar-gambar tersebut haruslah
memuat bagian yang pokok-pokok dan penting-penting saja sehingga dengan
sepintas lalu saja anak sudah dapat mengambil kesimpulan dan pengertian tentang
gambar tersebut.
Dismping itu poster-poster mempunyai arti yang besar dalam
pendidikan, sehingga para pendidik tidak terlalu banyak memerikan nasehat,
anjuran dan larangan, cukup dicantumkan pada poster-poster yang terpancang di
tempat-tempat yang strategis. Perlu dimaklumi oleh setiap pendidik tentang
maksud tujuan dari gambar-gambar dan poster-poster yaitu agar supaya anak-anak
dengan mudah dapat dipengaruhi dan mendorong anak-anak untuk dapat mengerti.
c)
Peta dan Globe.
Begitu juga fungsi peta dan globe sebagaimana gambar-gambar
poster-poster. Terutama untuk mengetahui dengan cepat tempat-tempat
daerah-daerah yang biasanya diajarkan dlam pelajaran Ilmu Bumi, sejarah, Bumi
Alam, dan sebagainya di mana tempat-tempat tersebut sulit untuk dialami sendiri
oleh anak-anak.
4
d)
Tamasya dan Darmawisata
Acara tamasya/darmawisata adalah sangat menguntungkan sekali kepada
anak-anak di mana anak bersama dengan pendidik sambil rilek juga dapat
mengambil pengathuan dan pengelaman misalnya: mengunjungi museum-musium,
perusahaan, pasar, rumah sakit, percobaan-percobaan pertanian, ke kebun
binatang dan sebagainya. Acara kunjungan tersebut direncanakan dengan cermat
dan teliti dan setelah selesai maka diadakan laporan-laporan tentang apa yang
diketahui sebagai kesimpulan umum.
e)
Gambar Film.
Pemutaran film juga dapat digunakan untuk memperjelas pelajaran
baik melalui visual maupun auditif, disamping juga berfungsi hiburan dan
komersial. Adanya kerjasama antara satu lembaga pendidikan dengan perusahaan
film penting sekali untuk memproduksi film yang banyak menunjang keberhasilan
pendidikan.
Auditio Aids:
Yang termasuk
alat-alat untuk memberi rangsangan pendengaran antara lain seperti:
a.
Type recorder
b.
Radio
c.
Telivisi
d.
Film bicara
e.
Alat-alat music
f.
Mikrofon
g.
Dan lain-lainnya.
5
Kesemuannya itu dapat dijadikan suatu alat yang efektif untuk
membantu lancarnya pendidikan, seperti misalnya: Pemberian pelajaran melalui
rekaman-rekaman kaset, siaran-siaran pelajaran baik dalam radio maupun
telivisi, film-film pendidikan. Pelajaran yang mempunyai (lagu) dengan
alat-alat musik dan memakai mikrofon dan sebagainya. Tetapi alat yang demikian
biasanya banyak terjadi di Negara-negara yang maju, namun demikian efektifitas
alat-alat tersebut juga mulai dikenal dan dilakukan di Negara-negara sedang
berkembang sebagai mana di Negara kita. Hal tersebut memerlukan ketelitian,
keterampilan, kreativitas tersendiri yang harus dilaksanakan secara tekun dan
dengan biaya yang besar.Perlu juga diperhatikan bahwa penggunanaan alat-alat
itu jangan sampai mengurangi fungsi pendidik dalam acara dan jalannya
pelajaran.
B.
Faktor Lingkungan (milleau)
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar anak baik
berupa benda-benda, peristiwa-peristiwa, yang terjadi, maupun kondisi
masyarakat lingkungan di mana proses pendidikan berlangsung dan lingkungan di
mana anak-anak bergaul setiap hari.[3]
Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud dengan
lingkungan (environment) meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan
cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan
atau life processes.[4]
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan
anak didk, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang
sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu
lingkungan yang tersadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak.
Pada dasarnya lingkungan mencakup:
a.
Tempat (lingkungan fisik); keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan
alam;
b.
Kebudayaan (lingkungan budaya); dengan waarisan budaya tertentu
bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan;
c.
Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat)
keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan.[5]
Lingkunga
sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan
(pakaian, keadaan rumah, alat permainan, alat peraga,dan lain-lain) dinamakan
lingkungan pendidikan.[6]
Dilihat dari segi
anak didik, tampak bahwa anak didik secara tetap hidup dalam lingkungan
masyarakat tertentu tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara[7]
lingkungan-lingkungan tersebut meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda,yang ia sebut dengan tri pusat
pendidikan.[8]
a.
Lingkungan keluarga
Keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama
dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan
berkembang dengan baik.
Secara
sederhana keluarga diartikan sebagai kesatuan hidup bersama yang pertama
dikenal oleh anak, dan karena itu disebut primary comonity.[9]
Pendidikan
keluarga ini berfungsi:
1.
Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak;
2.
Menjamin kehidupan emosional anak;
3.
Menanamkan dasar pendidikan moral;
4.
Memberikan dasar pendidikan social;
5.
Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
Lingkungan keluarga yang menyangkut masalah-masalah seperti
misalnya:
a.
Perilaku orang tua terhadap anak.
b.
Kedudukan anak dalam keluarga.
c.
Status anak dalam keluarga (anak sendiri, anak tiri titipan dan
sebagainya).
d.
Besar kecilnya keluarga.
e.
Keadaan ekonomi keluarga.
f.
Pendidikan orang tua.
g.
Dan lain sebagainya.
b.
Lingkungan Sekolah
Tidak semua
tugas mendidik dilaksanakan oleh orang tua
dalam keluarga, terutama dalam ilmu pengetahuan dan berbagai macam
keterampilan. Oleh karena itu dikirimlah anak ke sekolah.
Sekolah
bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka diserahkan kepadanya.
Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap pendidikan.
Lingkungan sekolah menyangkut masalah-masalah
seperti misalnya:
a.
Kelengkapan peralatan sekolah termasuk bangunannya.
b.
Keadaan murid-murid.
c.
Keadaan guru-guru.
d.
Tata tertib sekolah.
e.
Lingkungan sekolah.
f.
Kemampuan sekolah
g.
Status sekolah.
h.
Tingkatan sekolah.
i.
Tujuan sekolah.
j.
Dan lain sebagainya.
c. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat yaitu menyangkut masalah-masalah seperti:
a.
Situasi politik
b.
Situasi social
c.
Situasi ekonomi
d.
Situasi keamanan
e.
Situasi kebudayaan
f.
Norma-norma yang berlaku
g.
Pemimpin-pemimpin masyarakat yang ada
h.
Dan lain sebagainya.
9
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Pendidikan
adalah usaha sadar untuk membantu mengembangkan segala potensi yang dimiliki
oleh anak didik dan oleh pendidik untuk mencapai kedewasaan.
Ilmu
pendidikan/paedagogie adalah ilmu yang membicarakan
masalah-masalah/persoalan-persoalan dalam pendidikanatau dengan kata lain Ilmu
pendidikan adalah suatu Ilmu yang mempersoalkan pendidikan dan kegiatan
mendidik.
Didalam faktor alat dan lingkungan terdapat macam-macam alat
pendidikan antara lain,Buku teks, perpustakaan, papan tulis, gambar &
poster, peta & globe, Tamasya & Darmawisata, gambar & film, type
recorder, radio, telivisi, film bicara,alat music, mikrofone dll. Alat
preventif berupa anjuran, perintah, larangan, paksaan, disiplin. Alat repressif
berupa, pemberitahuan, peringatan, hukuman, ganjaran, dll.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anshari,M.Hafi,Pengantar
Ilmu Pendidikan,Usaha Nasional,Surabaya Indonesia,1983.
Hasbullah,Dasar-dasar
Ilmu Pendidikan,Jakarta.
Imam
Barnadib,Sutari,Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis,Andi
Offset,Yugyakarta,1987.
11
DAFTAR KELOMPOK 5
NO
|
NAMA
|
TTD
|
1
|
ABDUL KHAIR
|
|
2
|
AHMAD FAUZI
|
|
3
|
WAHYUNITA
|
|
4
|
YUNI MARTUTI
|
12
[1]
Ahmad D.Marimba,op.cit.,hlm.50;Suwarno:113;Sutari Imam Barnadib: 95;
Wens Tanlain 51.
2
[2]
Siti Meichati,op.cit., hlm.85 ; Wens Tanlain,dkk., op.cit., hlm
52.
3
[3]
Drs.H.Muhammad Hafi Anshari.Pengantar Ilmu Pendidikan.Usaha
Nasional.Surabaya Indonesia.1983.Hal.90.
[4]
M.Ngalim Purwanto,Ilmu Pendidikan Teorotis dan Praktis,Remaja.
6
[5]
Wens Tanlain,op.cit., hal.59.
[6] Lihat
Sutari Imam Bernadib ; 117, Driyakara;op.cit.,hal.15.
[7] Ki
Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan di Indonesia sebagai pendiri taman
siswa, lahir di Yogyakarta tanggal 2 mei 1889. Wafat tanggal 26 april 1959.
Putera dari KPH. Surya Ningrat.
[8]
Suwarno, op.cit, hal.65.
7
[9]
Lihat Driyarkara.op.cit.hal 90: Meichati: 112; Wens tanlain: 41.
8
1 komentar:
casino game to play today, jackpot slots online, no deposit
casino game to play today, jackpot 원주 출장안마 slots online, no deposit 통영 출장안마 free spins no deposit bonus codes 2021. Online 제주도 출장마사지 casinos and 밀양 출장안마 slots 안양 출장마사지 bonuses by new and existing users,
Posting Komentar